Kesepian, kesendirian dan kerinduan adalah hal yang akrab dirasakan oleh kami anak rantau. Saat jauh dari orang tua, kami menyimpan permasalahan dan kerinduan kami sendiri tanpa harus bicara langsung pada mereka. Namun tidak pernah kami bagi keluh kesah yang terlalu berat itu.
Bila jauh dari orang tua,
kami lebih memilih menceritakan hal yang baik-baik saja. Sebab kami tidak
mau permasalahan mereka di tanah rantau semakin membebani pikiran mereka.
Ibu, walaupun kita berjauhan. Aku
berjanji sekuat tenaga akan membahagiakanmu. Doa di setiap sujudmu selalu
menyertai setiap langkahku menuju kesuksesan itu.
Sejujurnya kesedihan terberat yang
ada di hati anak rantau adalah jauh dari ibunya. Namun di lubuk hatinya
pula, anak rantau percaya bahwa orang yang akan dia bahagiakan selain ayah
adalah ibunya. Selain ibu yang melahirkan, ibu juga punya frekuensi batin
yang kuat dengan anaknya. Ibu bisa merasakan apa yang kami rasakan.
Kesendirian dan kesepian adalah hal
yang setiap hari ku temui. Apakah aku sedih? Iya, tapi ini bagian dari sebuah
perjuangan. Aku memang merindukan tanah kelahiranku, tapi kerinduan ini
akan ku ganti dengan kesuksesanku nanti.
Dalam diam dan kesepian, kami para
perantau punya mimpi yang sangat besar. Tentu ada pengorbanan yang akan
dilakukan, salah satunya menahan rindu pada tanah kelahiran. Dan kerinduan ini
akan terbayar lunas saat pulang dan mengembangkan tanah kelahiran sendiri.
Tunggu saat itu tiba.
Hidup hemat adalah bagian dari proses
perjuangan. Aku yakin, tidak ada proses yang mengkhianati hasil.
1 comment
top
Posting Komentar